Alam semesta
meliputi sebagian objek yang ada di ruang angkasa, termasuk ruang angkasa itu
sendiri. Luas alam semesta tidaklah terkira, senantiasa berubah, dan kian
membesar.
Alam semesta
adalah segala yang ada, mulai dari makhluk terkecil di bumi hingga terstruktur
terjauh dan terbesar di antariksa. Alam semesta merupakan tempat yang dinamis.
Semua yang ada di dalamnya patuh kepada daur hidup, baik manusia yang berusia
70-80 tahun, atau bintang yang berumur sampai 10 miliar tahun. Daur ini terus
sinambung. Di alam semesta, selalu ada objek baru yang hadir atau lahir, hidup
untuk sementara waktu, dan kemudian mati.
Isi Alam Semesta
Dibanding
manusia yang menempatinya, planet bumi terkesan jauh lebih penting dan lebih
besar. Namun, bumi adalah sebauh titik kecil saja jika dibandingkan dengan
jagad raya seisinya. Bumi adalah satu dari sembilan planet yang mengedari
bintang yang disebut matahari. Barangkali objek terbanyak yang menyusun alam
semesta adalah bintang. Kita tidak mungkin dapat menghitungnya satu per satu.
Namun, diduga jumlahnya mencapai 100 miliar miliar buah. Matahari, seperti bintang lain, adalah sebuah bola gas panas.
Matahari adalah bintang kuning yang bersuhu sedang, bersama dengan miliaran
bintang lain membentuk sebauh galaksi, yaitu Bimasakti atau Kabut Susu.
Bimasakti berbentuk spiral raksasa. Bersama dengan 30 galaksi lain, Bimasakti
menyusun satu gugus galaksi galaksi yang disebut Grup Lokal. Ada sangat banyak
gugus galaksi di alam semesta, masing-masing terkelompok lagi membentuk supergugus.
Kita dapat
mengamati banyak galaksi dari bumi. Namun, lebih banyak lagi galaksi yang
berada di luar jangkauan pengamatan kita. Ditaksir, ada 100 miliar galaksi di
alam semesta. Posisi galaksi di segala arah dapat diketahui. Ada yang dekat,
atau terlihat besar, sehingga kita dapat melihat formasi barisannya dan juga
menandai masing-masing bintang penyusunannya. Kita dapat melihat
bintang-bintang tersebut melalui teleskop yang ditempatkan di bumi atau di
lintasan edar di sekeliling bumi.
Mengukur Jarak
Mudah bagi kita
untuk mengukur sesuatu di bumi. Kita mengenal sistem-sistem ukur seperti metrik
(kilometer, meter, centimeter) atau imperial (mil, yar, kaki, inci), yang
dipakai untuk mengetahui seberapa besar atau seberapa panjang suatu objek.
Sistem-sitem tersebut dapat dipakai untuk mengukur objek-objek ruang semesta
yang relatif kecil seperti kawah di permukaan bulan, atau bahkan jarak dari
Pluto ke matahari.
Beberapa objek
terlalu besar atau terlalu jauh, sehingga sistem-sistem ukur yang lazim dipakai
menjadi tidak cocok. Bilangannya berderet sangat panjang dan sulit dibaca.
Sebagai jalan keluar, untuk di dalam tata surya, para astronom memakai satuan
ukur khusus, yaitu satuan satuan astronomis atau AU (astronomical unit). Satu AU adalah jarak antara bumi dan matahari.
Satuan ini dipakai untuk mengukur jarak matahari ke objek-objek lain. Jarak
matahari- Mars adalah 1,5 AU, sedangkan matahari- Yupiter adalah 5,2 AU.
Untuk mengukur
jarak ke objek-objek di luar tata surya, yaitu untuk menjangkau bintang dan galaksi,
atau untuk menentukan ukuran bentang suatu galaksi, para astronom menggunakan
satuan cahaya atau ly (light years).
Cahaya merambat lebih cepat daripada sesuatu yang lain, yaitu 299.792 km per
detik. Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh cahaya dalam setahun, yaitu
9.460.700.000.000 km, atau 9,46 miliar km, atau cukup ditulis 1 ly. Bentang
garis tengah Galaksi Bimasakti adalah 100.000 ly.
Semesta Yang Mengembang
Segala sesuatu
di alam semesta sedang bergerak. Bumi berpusar pada porosnya, sekali perputaran
per hari, dan terjadilah siang dan malam. Selama siang, kita bermandi cahaya
matahari. Sepanjang malam, kita bersua dengan kegelapan. Setiap planet dan
bulan, sepenggal batu terkecil di antariksa, bahkan setiap bintang, berpusar di
smubunya sendiri.
Sambil berpusar,
objek-objek tersebut juga bergerak menembus antariksa. Contohnya, bumi
berkelana mengelilingi matahari, sekali perputaran setiap tahun. Setiapm satu
perjalanan lengkap disebut edaran revolusi. Pada waktu bersamaan, matahari,
bumi, dan segala benda angkasa lain yang menyusun tata surya juga sedang
bergerak. Mereka beredar di sekitar pusat Galaksi Bimasakti, kita dapat
menerawang jauh ke ruang angkasa lepas dan melihat galaksi-galaksi lain. Semua
galaksi tersebut berkelompok dalam gugus-gugus tertentu yang bergerak saling
menjauh satu sama lain. Makin jauh posisi suatu gugus, makin cepat ia mengalami
penyusutan. Alam semesta sendiri sedang mengalami pengembangan kea rah luar,
sebuah proses yang terus berlanjut sejak alam semesta tercipta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar