Pages

Senin, 24 September 2012

Asal Dan Masa Depan Alam Semesta


Alam semesta lahir dari ledakan dahsyat yang disebut big bang sekitar 13 miliar tahun silam. Alam semesta terus berubah dan dapat tetap lestari hingga triliunan tahun lagi.

Umumnya para ahli astronomi percaya bahwa alam semesta lahir sekitar 13 miliar tahun silam, melalui , dalam waktu yang terlalu singkat untuk dihitung, alam semesta tercipta. Mula-mula alam semesta merupakan kumpulan energi yang luar biasa termampat di dalam ruang yang teramat kecil. Namun, dalam waktu sepersekian detik alam semesta berkembang luas. Alam semesta mengalami  pemekaran secara tiba-tiba, dari ruang sekecil ujung jarum menjadi ruang yang lebih besar dari sebuah galaksi. Sejak itu alam semesta terus mengembang tanpa henti.

Energi yang tercipta dalam big bang beralih wujud menjadi partikel-partikel atom. Dalam waktu 3 menit, suhu telah merosot dari 1028 oC menjadi satu miliar oC dan terus menunjukkan gejala pendinginan. Pada waktu itu alam semesta masih terdiri dari 77 persen hydrogen dan 23 persen helium. Segala macam unsur dan senyawa lain, seperti yang kita jumpai sekarang, tercipta dari dua unsur tersebut.
Ketika mencapai usia 300.000 tahun, alam semesta yang hingga saat itu masih berbentuk seperti sup kental  mulai jernih dan tembus pandang. Suhunya merosot hingga 3.000OC. Sekitar semiliar tahun setelah big bang, gravitasi menarik hidrogen dan helium menjadi pusaran awan. Pusaran bola-bola gas mulai terbentuk dan lahirlah banyak bintang dan galaksi perdana.

Bukti Keberadaan Big Bang

Butuh waktu miliaran tahun bagi cahaya dari galaksi di tempat jauh untuk mencapai bumi. Maka kita dapat melihat rupa dan wujud galaksi di masa awal pembentukannya. Dengan memakai teleskop canggih, kita dapat melongok ke masa silam, ketika galaksi dan alam semesta masih muda. Objek-objek galaksi terjauh yang dapat kita lihat tidak lain merupakan galaksi-galaksi dalam keadaan sesungguhnya puluhan miliar tahun lampau. Mereka sedang bergerak saling menjauh. Ini menunjukkan bahwa awalnya segala sesuatu terkumpul dan terpusat di suatu tempat.

Bukti lain keberadaan big bang diperoleh tahun 1965, ketika para ilmuwan menangkap gelombang panas sisa dari ledakan mahadahsyat yang menghambur ke segala penjuru antariksa. Pada 1992, satelit COBE mendeteksi riak gelombang panas yang berasal dari big bang ketika mulai mendingin. Namun, para astronom menyadari bahwa mereka belum menemukan sebagian besar materi penyusun alam semesta, yang dapat dijadikan bukti adanya big bang. Mereka mencari ‘materi gelap’ yang diperkirakan menyusun 90 persen tubuh alam semesta. Bila berhasil ditemukan, mereka akan mengungkap banyak misterti yang terselip dalam kisah sejarah alam semesta.

Masa Depan Alam Semesta

Para astronom yang mempelajari asal mula alam semesta disebut ahli kosmologi. Mereka juga menaruh perhatian kepada nasib alam semesta di masa depan. Ada yang berpendapat bahwa alam semesta akan terus mengambang, bertambah besar, dan kian mendingin. Akhirnya semua bintang akan mati dan alam semesta akan dingin dan gelap. Kita tahu bahwa ketika galaksi-galaksi bergerak saling menjauh, gravitasi dari galaksi yang satu akan menarik galaksi yang lain sehingga melambatkan laju pengembangan atau pemekaran.

Namun, beberapa ahli kosmologi lain menduga bahwa dalam waktu beberapa triliun tahun, gravitasi akan melambatkan dan menghentikan laju pemekaran galaksi, hingga akhirnya berhenti pada batas ukuran tertentu. Gravitasi akan menarik galaksi-galaksi sehingga saling merapat. Alam semesta akan menyusut seluruhnya menuju satu titik. Ketika semua materi terkumpul kian rapat, suhu akan meninggi. Akhirnya isi alam semesta saling membentur dan runtuh dengan dahsyatnya kea rah dalam, yaitu mengalami remukan dahsyat (big crunch). Segalanya akan musnah dan riwayat alam semesta tamat. Namun, peristiwa ini akan segera diikuti oleh big bang baru, yang mengawali sejarah alam semesta baru pula. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Komentar