Matahari

Tanpa matahari, kehidupan tak mungkin berlangsung di bumi. Dengan mempelajari matahari, kita dapat menyimak rahasia bintang-bintang lain di alam semesta.

Matahari adalah bintang terdekat dengan bumi, dan satu-satunya bintang yang wajahnya dapat dilihat dengan jelas. Matahari adalah bola gas panas, yang terutama terdiri dari hidrogen. Ukurannya begitu besar sehingga volumenya setara dengan kira-kira 1.300.000 buah planet seukuran bumi; 109 bola buah bumi dapat menutupi permukaan luarnya.

Suhu di dalam inti matahari luar biasa panas, yaitu sekitar 15 juta^OC. Di sinilah berlangsung reaksi nuklir yang mengubah hidrogen menjadi helium. Selama proses tersebut, sejumlah besar energi dilepaskan akhirnya mencapai permukaan matahari. Setibanya di sana, energi lolos ke antariksa dalam wujud panas, cahaya, dan berbagai jenis radiasi lain. Cahaya dan panas sangat dibutuhkan oleh bumi untuk melangsungkan kehidupan. Namun, aneka radiasi seperti sinar ultraviolet dapat memicu bahaya besar. Atmosfer bumi melindungi kita dari sebagian besar radiasi tersebut.

Permukaan matahari dinamakan fotosfer. Suhunya lebih dingin dibanding bagian inti, yaitu hanya sekitar 5.500^OC. Fotosfer tidak dalam keadaan padat, tetapi merupakan sisi terluar matahari yang dapat dilihat. Matahari berpusar pada porosnya. Di khatulistiwanya, dibutuhkan waktu 25 hari untuk menyelesaikan satu putaran. Sedangkan di kutubnya, dibutuhkan waktu sekitar sepuluh hari lebih lama. Kita juga dapat mengamati bagaimana permukaan dan atmosfer matahri berubah dari minggu ke minggu dan dari tahun ke tahun.

Ciri-Ciri Permukaan

Bintik-bintik matahari adalah area-area yang lebih gelap dan dingin di fotosfer, yang ukuran bentangnya berkisar dari beberapa ribu hingga puluhan ribu kilometer. Bintik-bintik tersebut disebabkan oleh medan magnet yang sangat kuat di dalam matahari, yang melambatkan aliran panas dari lapisan-lapisan sebelah dalam. Gejala ini tidak menetap, melainkan mengikuti daur rutin kemunculan setiap sebelas tahun. Lama kemunculannya hanya beberapa minggu. Bintik-bintik matahari terbentuk dan menghilang makin lama makin dekat dengan khatulistiwa. Setelah lenyap seluruhnya di khatulistiwa, daur baru muncul kembali di kawasan lintang tinggi.

Permukaan matahari adalah tempat yang sangat kacau dan penuh dengan ledakan. Setiap selang beberpa saat, dalam waktu singkat pasti muncul semburan energi ke ruang angkasa, yang disebut kantar (flare). Letusan yang lebih besar, disebut prominensia, dapat menjulur menembus atmosfer matahari sejauh ribuan kilometer dan berlangsung selama berbulan-bulan.

Atmosfer Matahari

Tepat di atas permukaan matahari terdapat lapisan kromosfer, yaitu lapisan hidrogen dan helium setebal 5.000 km. sisi terjauhnya, yang menyatu dengan lapisan terluar atmosfer yang disebut korona, mempunyai suhu 500.000^OC. Korona  menjorok sejauh jutaan kilometer menembus antariksa dan merupakan lapisan yang sangat tipis dan panas dengan suhu sekitar 3 juta^OC. Korona senantiasa melepaskan aliran partikel yang disebut angin matahari, yang merambat jauh menembus tata surya.

Perjalanan Hidup Matahari

Matahari terbentuk dari nebula, semacam awan kabut gas bercampur debu sekitar lima miliar tahun silam di Galaksi Bimasakti. Matahari terus-menerus memancarkan sinar sejak hari kelahirannya, menghabiskan sekitar tujuh juta ton materi per detik. Saat ini, umurnya kira-kira sudah berjalan separuh. Dalam waktu lima miliar tahun ke depan, seluruh cadangan hidrogen di dalam intinya akan tuntas beralih wujud menjadi helium. Intinya akan runtuh. Lapisan-lapisan luar matahari akan membengkak, mendingin, dan berubah warna. Matahari akan beralih memasuki tahap pembentukan ‘si raksasa merah’. Ketika helium mulai beralih wujud menjadi karbon, matahari akan berubah warna dari merah menjadi kuning sebagai pertanda bahwa matahari sedang memasuki tahap berikutnya, yaitu kehilangan lapisan-lapisan materi luar. Matahari terus mengalami penyusutan dan pengembangan berulang-ulang. Lapisan sebelah dalam akan runtuh dan segala materi yang tersisa di dalam matahari akan terkumpul bersama menjadi sebuah bintang kecil yang disebut ‘si kerdil putih’. Lama-kelamaan cahayanya akan redup dan akhirnya ia menemui ajal dalam wujud ‘si kerdil hitam’.