Konstelasi adalah area di langit malam, di mana bintang-bintang membuat pola gambar titik-titik. Astronom menggunakan 88 buah gambar ini untuk menentuka posisi bintang pada peta langit.
Dari tempat mana pun di muka bumi, kita dapat mengadah ke langit malam dan melihat ribuan titik cahaya kecil. Semua itu adalah bintang, yang termasuk dalam galaksi kita, Bimasakti. Ada begitu banyak bintang sehingga pada mulanya kita sulit membedakan antara satu sama lain. Namun, sesungguhnya bintang-bintang tertata di langit dengan pola sebaran tertentu, dan para ahli astronomi memanfaatkan pola-pola tersebut untuk mencari posisi bintang tertentu. Mereka menarik gambaran khayal untuk setiap pola bintang agar lebih mudah mengingatnya. Gambar-gambar tertua dibuat lebih dari empat ribu tahun silam. Kita masih menggunakan gambar-gambar khayal tersebut, ditambah dengan beberapa gambar yang dibuat di masa kini.
Bola Langit
Ketika para ahli perbintangan menengadah ke langit, mereka membayangkan bumi terkurung oleh bola raksasa yang penuh bintang. Mereka sedang mengkhayalkan sisi dalam dari bola langit. Bola khayal tersebut kemudian dibagi menjadi 88 bagian, sehingga menyerupai bidang jigsaw raksasa. Setiap bagian adalah satu konstelasi yang berpola gambar tertentu. Para ahli astronomi di seluruh dunia menggunakan sistem 88 konstelasi ini, lengkap dengan pola gambarnya.
Gambar Di Langit
Manusia membayangkan ada banyak gambar di bola langit, baik berupa manusia, hewan termasuk binatang laut, ataupun peralatan kerja para petani, seniman, dan ilmuwan. Kita tidak dapat mengetahui secara pasti siapa yang membuat gambar-gambar awal, dan kapan gambar-gambar tersebut mulai direka-reka.
Dari catatan sejarah, kita hanya memperoleh informasi bahwa 48 lukisan pola langit digunakan sejak 150 M, yaitu ketika para ahli geografi dan perbintangan Yunani yang bernama Ptolemeus mencantumkan semuanya dalam bukunya yang berjudul Almagest. Wujud-wujud gambar dari 48 konstelasi tersebut diambil dari mitologi Yunani, seperti gambar pemburu (Orion), kuda terbang (Pegasus), dan Centaur (makhluk setengah manusia dan setengah kuda). Empatpuluh gambar konstelasi lain diciptakan belakangan ini, yang mencakup beberapa temuan manusia seperti teleskop dan juga jam.
Zodiak
Sekelompok konstelasi yang disebut zodiak meliputi bidang area tertentu di langit. Konstelasi tersebut membentuk pita bentang di langit selebar 20o, dengan bidang elips memotong tepat di tengah-tengah. Ia membentang tepat melingkar meliputi bola langit. Apabila kita melihat bola langit dari permukaan bumi, kita menemukan matahari, bulan, dan planet-planet lain di dalam tata surya, yang bergerak di langit dengan datar belakang bentangan pita konstelasi zodiak. Para ahli perbintangan kuno menetapkan 12 konstelasi di dalam pita ini. Kini telah ditambah satu menjadi 13. Matahari seakan-akan menghabiskan waktu hampir sebulan di setiap konstelasi.
Mengamati Konstelasi
Kita tidak mungkin dapat mengamati 88 konstelasi tersebut sekaligus dari satu titik di permukaan bumi. Manusia yang hidup di belahan bumi utara hanya dapat menyaksikan belahan utara bola langit, ditambah sekelumit bagian dari selatan. Demikian pula sebaliknya, untuk manusia yang berada di bagian selatan bumi.
Kenyataannya juga, bintang-bintang tidak dapat diamati dalam waktu bersamaan.
Bumi berpusar pada porosnya satu kali putaran per hari dan mengikuti pola edar tahunan mengitari matahari di dalam lingkup bola langit. Ini berarti, dengan gerakan tersebut, sebagian wilayah langit yang dapat dilihat dari satu titik posisi di permukaan bumi akan selalu berubah di sepanjang tahun. Bagian wilayah langit tersebut juga akan terlihat seakan berotasi di sepanjang malam.
Peta Bintang
Peta bintang memaparkan konstelasi-konstelasi utama di langit. Bintang yang berada di bidang tengah peta belahan utara biasanya dapat dilihat sepanjang tahun dari belahan utara bumi pula, dan sebaliknya. Bintang yang berada di dekat tepi peta akan terlihat selama musim-musim tertentu saja, atau selama jam-jam tertentu di waktu malam. Bintang yang paling benderang adalah yang titik terangnya paling besar. Ada yang terlihat karena jaraknya cukup dekat ke bumi. Namun, ada pula yang terlihat benderang karena bintang itu memang terang.
Semua bintang di langit malam terletak sangat jauh dari bumi sehingga mereka terlihat hampir sama. Sepertinya, jarak mereka setara. Sesungguhnya, bintang-bintang di konstelasi manapun tidak saling berkaitan. Jarak satu dengan yang lain sangat berjauhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar